Minggu, 23 September 2018

Rencana Bisnis



RENCANA BISNIS AYAM GEPREK BANDUNG
1.      LATAR BELAKANG/IDE USAHA
Sebenarnya ini adalah usaha ketiga saya, sebelumnya saya pernah membuka warung makan di sekitar kampus dulu tempat saya tinggal di Kuningan Jawa Barat, tetapi isaha ini berhenti karena moment buka warung kami kurang tepat karena dibuka di semester genap yang mana baru baru buka 3 bulan sudah dihadapkan pada libur semester yang sangat lama. Kemudian setelah itu saya buka warung BUrjo/ Indomie di Purwokerto bekerjasama dengan teman, semua peralatan warung pertama dibawa ke warung burjo tersebut, akan tetapi karena kurangnya pengawasan dan terlalu dipercayakan pada orang, maka usaha ini kembali tutup, barang-barang tidak kembali utuh, cukup merugikan dari segi materi. Sehingga istri tidak mau lagi saya membuka usaha kuliner. Akan tetapi saya masih memiliki semangat untuk berwirausaha kuliner karena passion dan hobi saya. Sehingga ketika di banjarbaru ini bertemu dengan teman yang memiliki visi sama, maka muncullah kembali semangat wirausaha saya.
Dipilihlah ide usaha ayam geprek dengan nama Ayam Geprek Bandung dengan pertimbangan Bandung merupakan nama kota yang terkenal akan kulinernya. Kenapa ayam geprek, karena ayam goring adalah makanan umum yang menjadi kegemaran orang Indonesia, kenapa geprek juga karena fenomena ayam geperek masih in/kekininan di banjarbaru Kalimatan selatan walau di daerah jawa sudah mulai stabil berjalan.


2.      ANALISIS PASAR DAN PEMASARAN
Strategi STP
a.       Segmentasi pasar
Besarnya minat akan ayam goreng untuk masyarakat Indonesia menjadikan usaha ini cukup mejanjikan. Berbagai olehan ayam goreng tepung/krispi yang dipelopori oleh KFC menjadikan ayam goreng tepung ini memiliki banyak peminat. Oleh terbaru dari ayam goreng tepung ini adalah ayam geprek dengan khas digeprek bersama dengan cabai sesuai selaera sehingga menimbulkan sensasi pedas bagi yang menyantapnya.
Untuk ayam geprek ini segmentasinya adalah semua umur, dan semua jenis kelamin. Untuk demografis kami menyasar para pekrja mahasiswa,pelajar atau warga perumahan karena warung kami berada di komplek perumahan.
b.      Target pasar
Target pasar kami adalah oang dewasa para penghuni komplek perumahan, para pekerja dan mahasisswa walaupun tidak menutup kemungkinan semua kalngan bisa meninkmati ayam geprek.
c.       Positioning
Ayam geprek Bandung ini memiliki cirri khas ayamnya gurih dan bumbu merasuk sampai kedalam daging. Penyajian dengan sayuran lengkap dan minum refill sepuasnya.
Marketing MIX
Strategi
Penjelasan Strategi
Product
Mengambil ayam goreng pada pemasok yang telah memiliki usaha sejenis dan telah teruji kualitas ayamnya, beliau bersedia membantu untuk membagi resepnya dan mengajari kita membuatnya sendiri
Price
Harga yang ditawarkan sangat murah dan terjangkau untuk semua kalangan
Place
Untuk tempat kami mendekati perumahan padat penduduk, tempat akan kami cat dengan warna ceria dan ditambah aksesoris pemanis dinding sehingga instgramable
Promotion
Promosi dengan menggunakan media social seperti facebook dan instagram, mengajak teman yang followers instgramnya banyak untuk kami endorse
3.      ANALISIS PRODUKSI
Karena saya tidak memasak nasi dan ayam secera langsung tetapi mengambil dari pemasok, maka biaya produksinya setiap harinya sebagai berikut
Untuk menjual 50 porsi ayam geprek (ayam Plus nasi) minimal per hari
BIaya Variabel
50 potong ayam @Rp. 7.800              : Rp. 390.000 
50 Nasi @ Rp. 1.500                           : Rp.   75.000
BIaya Tetap
Biaya tetap setiap hari                         : Rp.   25.000
JUmlah BIaya                                     : Rp. 490.000
Biaya Perporsi ayam                            : Rp. 490.000/50 = Rp. 9.800
HArga Jual perporsi Rp. 12.000

4.      ANALISIS SDM
Usaha ini dinjalankan oleh saya dan teman saya yang sama-sama memiliki minat wirausaha dalam jasa kuliner, kami berkomitmen dan berusahaa agar Ayam Geprek Bndung ini terus bertahan dan berkembang.
Untuk  pegawai kami memiliki dua orang pegawai lakilaki dan perempuan dengan usia muada sehingga enerjik dan penuh semnagat. Dengan jam operasional warung adalah dari pukul 09.00 WITA sd pukul 20.00 WITA. Untuk pekerja wanita dari pukul 9.00 Wita smpai pukul 16.00 Wita sedangkan pegawai laki laki sampai pukul 20.00 WIta

5.      ANALISIS KEUANGAN
Target PEnjualan Perhari 100 porsi ayam geprek @Rp. 12.000
BIaya Variabel
100 potong ayam @Rp. 7.800                        : Rp. 780.000 
100 Nasi @ Rp. 1.500                         : Rp. 150.000
BIaya Tetap
Biaya tetap setiap hari                         : Rp.   50.000
JUmlah BIaya                                     : Rp. 980.000
Biaya Perporsi ayam                            : Rp. 980.000/100 = Rp. 9.800
HArga Jual perporsi Rp. 12.000
Target penjualan 100 porsi maka Rp.12.000 x 100 = Rp. 1.200.000
Keuntungan bersih Rp.1.200.000-Rp. 980.000 = Rp.220.000
Dikali buka warung setiap hari salaam satu bulan
30 x Rp. 220.000 = Rp. 6.600.000,-
Proyeksi omset perbulan Rp. Rp. 6.600.000
BIaya Pebulan:
Biaya pegawai @Rp.600.000 X 2 = Rp. 1.200.000,- (masih kecil karena baru buka, akan naik seiring ramainya warung)
Biaya Sewa tempat 1 bulan Rp. 1.000.000,-
Biaya operasional 1 bulan Rp. 1.000.000,-
Biaya lain-lain Rp.300.000,-
Total biaya Rp. 3.500.000,-
KEuntungan Bersih Rp. 6.600.000 – Rp. 3.500.000 = Rp. 3.100.000,-

6.      RENCANA PENGEMBANGAN USAHA
Rencana selanjutnya adalah dengan memperbaiki interior warung agar lebih nyaman pagi pelanggan. Kemudian bila berjalan lancar kami akan membuka cabang ayam geprek bandung di tempat lain.

7.       RESIKO USAHA
Resiko yang menjadi tantangan terbesar adalah ketika ada sisa ayam yangtidak laku terjual. Hal ini bisa dikondisikan untuk dijual kembali pada hari berikutnya dengan memasukkan ayam tersebut ke prezer dan memanaskannya  kembali dan ayam ini layak makan karena kualitas ayam sangat baik.

ANALISIS SWOT USAHA AYAM GEPREK BANDUNG

 ANALISIS SWOT

STRENGTH: KEKUATAN
·         Kualitas Ayam sangat baik
·         Penyajian menarik
·         Penyajian sayur legkap
·         Minum gratis
·         Harga ditawaran sangat murah yaitu Rp. 12.000,-
·         Menggunakan nama Ayam Geprek Bandung agar mudah diingat dan ikon kota Bandung sebagai kota kuliner


WEAKNESSES
·         Karena harga yang cukup murah margin keuntungan relative kecil
·         Kami belum berani menggoreng ayam sendiri karena keterbatasan waktu kami
·         Kami tidak bisa setiap saat menunggu operasional warung kami, sehingga tergantung pada pekerja kami
·         Ayam goreng tidak bisa bertahan lebih dari 2 hari

OPPORTUNITIES
·         Ayam goreng merupakan kesukaan orang Indonesia
·         Ayam goreng geprek masih memiliki pelanggan setia karena sensani pedasnya
·         Adanya kemudahan ojek online sehingga bisa pesan online melalui GO FOOD/ GRAB FOOD
·         Tempat usaha mendekati perumahan sehingga lalu lintas orang cukup ramai
·         Orang masih tertarik dengan harga paket yang murah plus gratis minum
TREATHS
·         Cukup banyak usaha sejenis
·         Harga komoditas ayam dan sayur kadang naik turun cukup signifikan
·         Pelanggan yang kadang mudah bosan
·         Kondisi cuaca yang kadang tidak menentu mempengaruhi mood pelanggan


 STRATEGI SWOT

OPPORTUNITIES

TREATHS

STRENGTH
STRATEGI SO
·         Promosi spanduk dengan menggunakan harga murah dan gratis air
·         Mengoptimalkan layanan ojek online
·         Tempat usaha kami yang dekat perumahan bisa juga melakukan pesan antar offline dengan no WA (Whatsapp) pribadi kami/pekerja
STRATEGI ST
·         Kedepannya mulai menambah variasi ayam geprek kami
·         Mengutamakan pelayanan yang ramah
WEAKNESSES
STATEGI WO
·         Memberikan perbedaan pada pelengkap penyajian ayam geprek kami sehingga memiliki cirri khas
·         Melakukan promosi merek kami pada perumahan tempat kami berada dengan memberikan diskon khusus bagi penghuni komplek perumahan tersebut

STRATEGI SW
·         Mencoba belajar membuat ayam goreng kripsi
·         Kedepanya harus memiliki freezer agar bisa menyimpan ayam mentah, sayur, dan bahan lainya